4. PRINSIP DESAIN

Prinsip desain adalah dasar dari terwujudnya suatu rancangan atau ciptaan bentuk. Kita mengetahui bahwa komponen dan unsur-unsur bentuk mempunyai dan memiliki sifat masing-masing. Masing¬inasing sifat mempunyai karakteristik tersendiri. Untuk menyatukan komponen dan unsur tersebut haruslah didasarkan pads prinsip desain. Prinsip dasar utama dalam desain adalah faktor "Keteraturan dan Kesatuan" atau Unity and Consistency. Keteraturan dapat memberikan keindahan dalam komposisi.
Keteraturan ini diperoleh melalui pendekatan terra rancangan, antara lain keteraturan ruang formal, informal, simetris, ataupun pendekatan dari segi keteraturan bentuk, misal alamiah, tradisional, dan modern.
Keindahan dari segi bentuk dapat kita amati dari suatu bentuk potion, yakni susunan batang, dahan, ranting, dan dedaunan. Batang selalu mempunyai hubungan dengan dahan dan dahan selalu berkait dengan ranting serta dedaunan. Proporsi ukuran batang akan selalu diikuti oleh dedaunan. Hal ini mencerminkan suatu visual keteraturan yang akan memberikan kesan keindahan. Demikian pula dalam desain lansekap, keteraturan merupakan kunci utama dari daya tarik visual yang memberikan nilai keindahan.
Kesatuan dimaksud adalah hubungan yang harmonis dari berbagai elemen atau komponen dan unsur yang ada dalam suatu rancangan. Keharmonisan ini akan membentuk suatu karakter khas suatu rancangan lansekap. Untuk mendapatkan nilai kesatuan ini dapat diciptakan antara lain melalui:
• Menyederhanakan dan membatasi jumlah elemen atau unsur yang dipergunakan.
• Dengan memperkecil perbedaan sesama unsur dalam komposisi desain. Misalkan penggunaan jenis tanaman yang beraneka ragam dalam suatu komposisi mengakibatkan nilai kesatuan menjadi hilang.
Untuk mencapai suatu kesatuan dan keteraturan maka perlu diperhatikan beberapa pertimbangan, yakni
• Keseimbangan (balans)
• Irama dan Pengulangan (ritme and repetition)
• Penekanan dan Aksentuasi (emphasis)


A . BALANS ATAU KESEIMBANGAN
Keseimbangan atau balance dalam desain berarti penyamaan tekanan visual suatu komposisi antara unsur-unsur yang ada pada taman. Ukuran, warna, dan jumlah unsur biasanya merupakan pertimbangan utama dalam menciptakan keseimbangan.
Suatu susunan yang tidak seimbang akan menimbulkan konflik atau pertentangan terutama dari sudut visual. Keseimbangan akan mewujudkan suatu kesan keselarasan.
Ada 2 (dua) macam utama nilai keseimbangan, yakni keseimbangan statis dan keseimbangan dinamis.
Keseimbangan statis merupakan suatu keseimbangan yang formal dan simetris, balk ukuran, berat, dan bentuknya.
Keseimbangan dinamis akan menghasilkan suatu susunan yang menarik melalui keseimbangan asimetris. Ini dapat diperoleh melalui visual balance. Walaupun dalam susunan keseimbangan asimetris ini dapat dilakukan berbagai variasi, namun kesan dan nilai kesatuan tetap akan tercapai karena adanya keselarasan antara unsur-unsurtersebut. Tiap unsur sate dengan lainnya memberikan imbangan yang serasi dan seimbang.




Keseimbangan simetris dan asimetris tidak hanya diciptakan oleh kesan berat dan besarnya bentuk, namun dapat pula diciptakan oleh pola bentuk, garis horizontal, garis vertikal, dan garis diagonal : warna terang dan gelap : tekstur kasar dan halus : pembagian ruang dan variasi komponen/unsur.
















Bentuk – bentuk keseimbangan dapat berupa :
a. Bentuk simetris, keseimbangan statis, formal atau keseimbangan pasif. Keseimbangan ini mempunyai sifat kaku tapi agung, impresif, dan formal.







b. Bentuk Asimetris, keseimbangan informal, visual atau keseimbangan aktif. Keseimbangan ini memberikan kesan gerak, penempatan yang spontan (bersifat kebetulan) dan bersifat santai.














c. Bersifat memusat, memberikan kesan gerak memusat ke satu titik.








B. IRAMA DAN PENGULANGAN
Ritme atau rythme adalah pengulangan unsur-unsur landsekap yang dipergunakan pada tempat yang bewrbeda dalam suatu tapak sehingga membentuk suatu ikatan atau hubungan visual dari bagian – bagian yang berbeda.


Pengulangan unsur dapat diciptakan dengan berbagai variasi seperti :








Dan pengulangan lain tergantung dari variasi yang akan diciptakan sesuai dengan tujuan.
Irama dapat diciptakan melalui :
a. Garis, dalam ukuran kualitas, lengkung/patah, dan susunannya.




b. bentuk, dalam ukuran penempatan dan susunannya.








c. Tekstur, variasi tekstur dalam wujud bentuk.







d. Ruang, pembagian ruang antara pola dan bentuk






e. Warna, perbedaan dan jenis warna dalam bentuk




































C. PENEKANAN DAN AKSENTUASI (EMPHASIS)
Dominan dapat diartikan sebagai upaya untuk menonjolkan salah satu unsur agar lebih tampak terlihat dalam komposisi susunan elemen lansekap. Unsur-unsur lansekap lainnya yang tidak menonjol berfungsi sebagai penghubung atau pengikat kesatuan.
Penekanan ditimbulkan oleh dominannya salah satu komponen unsur sehingga menimbulkan kontras terhadap elemen lainnya. Penekanan dalam suatu bentuk akan menarik perhatian kita.
Penekanan dapat diciptakan melalui ukuran, bentuknya sendiri, tata letaknya, juga unsur-unsur lain sepjrti garis, warna, bentuk, tekstur, dan ruang.
Dalam suatu susunan/komposisi penekanan dapat dipergunakan sebagai titik pusat perhatian dan sebagai titik tolak tuntunan mata kita dalam melihat wujud dari elemen tersebut. Dengan titik tolak itu kita dapat mengikuti ritme yang diciptakan.
Melalui penekanan kita dapat mengarahkan mata kita untuk melihat pusat perhatian yang diinginkan.
Bila kita menekankan suatu unsur atau elemen dalam suatu komposisi maka perlu diperhatikan bahwa komponen atau elemen unsur lainnya harus
menjadi unsur penunjang daripada elemen yang diutamakan. Ini untuk
menghasilkan suatu rancangan yang balk dan terpenuhi nilai keteraturannya.
Jadi, bila kita ingin mengutamakan penonjolan suatu elemen, maka unsur warna dan tekstur harus menjadi unsur penunjang dari elemen tersebut.